Chem office adalah sebuah program yang bisa membuat gambar-gambar zat
kimia dapat berupa molekul sederhana maupun kompleks. tidak cuma itu
tapi bisa belajar cara pergerakan molekul dan perputaran ikatan dari aplikasi 3D
nya.
Apalagi bisa diatur dengan kecepatan perputarannya dan bisa
mengetahui stabil d kecepatan berapa. Jika kamu belajar Adsorpsi mungkin
itu bisa jadi pembelajaran yang bermanfaat bagi kita semua.
Dan bisa mengetahui rumus keseimbangannya.
Perangkat lunak ini terdiri dari ChemDraw, Chem3D, ChemFinder dan ChemACX untuk para ahli kimia, BioOffice, bioassay, BioViz, dan BioDraw bagi ahli biologi, dan Inventarisasi, E-Notebook dan Indeks Merck bagi para ilmuwan. software ini tersedia untuk Microsoft Windows.
Chemoffice ini keren banget loh, salah satu aplikasinya adalah di chemdraw..
pengen liat kaya gimana oke nya? langsung saja cek ke TKP. hehehe
disini
sumber : http://www.cambridgesoft.com/software/ChemOffice/
Suatu blog yang menuliskan beberapa hal yang berkaitan dengan informasi seputar dunia perkuliahan
Selasa, 03 Januari 2012
chemdraw
ChemDraw pro versi 8.0 merupakan salah satu program aplikasi dari Chem Office, untuk menggambar struktur 2D dalam bidang ilmu kimia, terutama kimia organik, biokimia, dan polimer. Software ini dapat membantu anda dalam menggambar struktur kimia dengan berbagai fasilitasnya, hanya dengan mengkliknya, tool tersebut akan bekerja untuk anda.
Tool-tool dalam ChemDraw mewakili berbagai macam bentuk ikatan yang dapat anda susun menjadi struktur kimia sehingga tidaklah sulit bagi anda untuk menggambarkan struktur yang kompleks sekalipun, bahkan juga dalam berbagai bentuk konformasi dan dalam bentuk proyeksi.
Struktur-struktur tertentu yang telah umum dapat digambar secara langsung dengan mengklik tool, seperti struktur cincin benzena, siklopentana, sikloheksana dan senyawa siklis yang lain. Tool dalam ChemDraw juga menyajikan gambar struktur untuk asam amino, DNA, dan RNA yang terdapat dalam template, anda tinggal klik, membawanya ke layar, drag, maka jadilah gambar struktur anda.
ChemDraw merupakan program aplikasi untuk menggambar yang di lengkapi dengan tool-tool sehingga pengguna dapat dengan mudah membuat gambar yang diinginkannya hanya dengan mengklik tool-tool tersebut, dengan ChemDraw anda tidak akan mengalami kesulitan di dalam membuat struktur kimia. Hal ini tentu sangat membantu anda dalam menulis skripsi, thesis, karya ilmiah, ataupun jurnal, bahkan anda juga dapat mengkomunikasikan struktur yang anda miliki ke dunia web jika komputer anda di lengkapi dengan program aplikasi ChemOffice yang lain. Gambar yang telah anda buat juga dapat dengan mudah dicetak atau dibawah ke dalam program aplikasi lain seperti Ms. Word.
ChemDraw juga dapat menganalisis struktur kimia yang telah kita gambar dengan menggunakan Analys Struktur pada menu Structure, di sini anda dapat mengetahui sifat-sifat fisik struktur tersebut, misalnya, titik didih, titik leleh, berat molekul, temperatur, tekanan, dll
sumber : http://faijalchemistry.blogspot.com/2010/06/chemdraw-pro-versi-8.html
UAS..
1. Jelaskan bagaimana cara membuat linux live usb versi kimia, software apa saja yang digunakan dan bagaimana cara memperolehnya?
linux live usb dengan unebootin, dan membuat USB linux (chempup)
2. Program kimia apa saja yang ada di Chempub (linux kimia) dan apa manfaatnya, beri contoh langkah-langkah cara menggunakannya ?
manfaat dan langkahnya disini
3. Beri contoh analisa apa saja yang dapat dilakukan oleh software Hyperchem ?
4. Beri contoh analisa apa saja yang dapat dilakukan oleh software Chem Office ?
analisa chemoffice, salah satunya chemdraw
5. Tuliskan beberapa link / web penyedia software yang berhubungan dengan kimia?
6. Beri sedikit ulasan mengenai manfaat dari beberapa software kimia komputasi minimal 5 software ?
7. Tuliskan minimal 20 istilah yang berhubungan dengan kimia komputasi dan maknanya ?
Bingung sama istilahnya? cek disini
8. Berikan sedikit ulasan mengenai manfaat kimia komputasi untuk pembelajaran ?
manfaat kimia komputasi..
9. Berikan sedikit ulasan mengenai manfaat kimia komputasi untuk penelitian pengembangan material baru atau pengembangan obat?
10. Silahkan buat tulisan bebas tentang kimia komputasi menurut anda ?
Kimia komputasi menurut seorang isa
linux live usb dengan unebootin, dan membuat USB linux (chempup)
2. Program kimia apa saja yang ada di Chempub (linux kimia) dan apa manfaatnya, beri contoh langkah-langkah cara menggunakannya ?
manfaat dan langkahnya disini
3. Beri contoh analisa apa saja yang dapat dilakukan oleh software Hyperchem ?
4. Beri contoh analisa apa saja yang dapat dilakukan oleh software Chem Office ?
analisa chemoffice, salah satunya chemdraw
5. Tuliskan beberapa link / web penyedia software yang berhubungan dengan kimia?
link kimia komputasi :
6. Beri sedikit ulasan mengenai manfaat dari beberapa software kimia komputasi minimal 5 software ?
- KALZIUM #1
- KALZIUM#2
- KALZIUM#3
- Hyperchem#1
- Avogadro, untuk edit molekul
- Chempup (Jmol)
- Chempup (GElement)
7. Tuliskan minimal 20 istilah yang berhubungan dengan kimia komputasi dan maknanya ?
Bingung sama istilahnya? cek disini
8. Berikan sedikit ulasan mengenai manfaat kimia komputasi untuk pembelajaran ?
manfaat kimia komputasi..
9. Berikan sedikit ulasan mengenai manfaat kimia komputasi untuk penelitian pengembangan material baru atau pengembangan obat?
- Manfaat komputasi dalam obat
- Guru Besar dan penelitiannya menunjukkan bahwa kimia komputasi mempersingkat penemuan obat.
- bisa juga digunakan peramalan efek samping obatnya !
10. Silahkan buat tulisan bebas tentang kimia komputasi menurut anda ?
Kimia komputasi menurut seorang isa
membuat USB linux (Chempup)
Membuat USB Linux (Chempup)
pertama download linux live usb di http://www.linuxliveusb.com/
lalu instal linux live.exe yang telah di download ke dalam komputer
1. Pilih Flashdisk yang akan digunakan
2. Pilih file iso chempup
3. Pilih "Hide created files on key" dan "Format the key in FAT32"
4. Setelah semuanya sudah terpilih klik lightning icon (gambar petir)
5. Biarkan Hingga instalasi selesai
6. Restart ganti boot agar diprioritaskan pada usb
7. Pilih Live cd
8. Masuk ke chempup
Sumber : http://www.linuxliveusb.com/
tunasalamuin.blogspot.com
manfaat komputasi dalam efek samping obat
Pada
13 Desember 2007, dilaporkan bahwa identifikasi awal dari efek samping
buruk obat sebelum diuji pada manusia adalah sangat penting dalam
mengembangkan terapi baru, karena efek samping yang tidak diharapkan
menyebabkan sepertiga dari kegagalan proses pengembangan obat. Sekarang,
peneliti pada Universitas California, San Diego (UCSD) telah
mengembangkan teknik baru dengan menggunakan modeling komputer untuk
mengidentifikasi efek samping potensial dari obat, dan telah menggunakan
teknik itu untuk mempelajari kelas obat tertentu, yang termasuk
didalamnya adalah tamoxifen, obat yang sering diresepkan pada perawatan
kanker payudara. Kajian mereka tersedia di jurnal Plos Komputasi
Biologi.
Metode uji konvensional menapiskan senyawa pada studi binatang, sebelum uji pada manusia, dengan harapan dapat menemukan efek samping dari terapetik yang menjanjikan. Tim UCSD, yang dipimpin oleh Philip Bourne, Profesor Farmakologi pada Sekolah Farmasi dan ilmu farmasetika UCSD dan Lei Xie PhD dari Pusat Komputer Super San Diego UCSD, mereka menggunakan tenaga dari model komputer untuk menapiskan molekul obat tertentu menggunakan database yang tersedia untuk seluruh dunia. Database tersebut adalah Protein Data Bank (PDB), yang didalamnya terdapat entri dari ribuan struktur tiga dimensi protein.
Molekul obat didesain untuk mengikat pada protein target dalam rangka mendapatkan efek terapetik, namun jika molekul obat kecil yang berfungsi sebagai ‘kunci’ bertaut pada target protein lain yang memiliki situs pengikatan serupa, atau ‘lubang kunci’, maka efek samping bisa terjadi.
Dalam rangka mengidentifikasi protein yang bisa menjadi target tak diinginkan, peneliti USCD menggunakan molekul obat tunggal dan melihat bagaimana kemungkinan ia dapat mengikat pada semua protein yang disandikan oleh proteosom manusia. Dalam studi kasus yang sudah dipublikasikan, mereka menggunakan Select Estrogen Receptor Modulators (SERMs), kelas obat yang dimana tamoxifen termasuk didalamnya, untuk mengilustrasikan pendekatan baru tersebut.
‘Prosedur komputasi yang kami kembangkan dimulai dengan model tiga dimensi obat, dalam rangka menunjukkan struktur dari molekul obat yang terikat pada protein target, dalam hal ini SERM yang terikat pada reseptor estrogen,’ kata Bourne, yang adalah wakil direktur PDB. Kemudian, peneliti menggunakan analisis komputer untuk mencari situs pengikatan lain yang cocok dengan situs pengikatan obat. Seperti mencari lubang kunci lain, yang dapat dibuka oleh kunci yang sama.
Pada kajian ini, tim menemukan protein target SERMs yang belum teridentifikasi sebelumnya . Identifikasi pada situs pengikatan ini menjelaskan mengapa terjadi efek samping yang buruk, dan membuka peluang untuk memodifikasi obat supaya tetap mengikat pada target yang diinginkan, namun mengurangi afinitasnya pada situs sekunder.
“Jika obat memiliki efek sampingan buruk, kemungkinan besar obat tersebut mengikat pada molekul sekunder yang tidak diinginkan, dengan kata lain, kunci yang digunakan untuk bertaut dengan sasaran ternyata cocok untuk banyak lubang kunci,’ kata Bourne. Ia menjelaskan, bahwa dengan menggunakan teknik komputer ini untuk menemukan ‘lubang kunci’ lain akan menghasilkan salah satu dari tiga hal ini: Lubang kunci baru bisa jadi tidak menghasilkan efek apapun, lubang kunci tersebut dapat menjelaskan efek samping buruk dari obat, atau riset tersebut dapat saja menemukan efek terapetik baru, yang potensial untuk pengembangan obat yang ada.
Peneliti UCSD melanjutkan kajian mereka, yang menurut Bourne dapat diaplikasikan pada semua obat yang ada di pasaran, dimana struktur obat tersebut terikat pada reseptor PDB. Bourne menggaris bawahi, bahwa hasil dari pendekatan ini tetap harus diuji di laboratorium basah.
Jiang Wang dari program Bioinformatika UCSD juga berkontribusi pada studi ini melalui Plos. Penelitian ini didukung oleh National Institute of Health. Diadaptasi dari bahan yang diberikan oleh UCSD.
Diterjemahkan dari:
University of California – San Diego (2007, December 13). New Computational
Technique Can Predict Drug Side Effects. ScienceDaily. Retrieved April 28, 2009
www.chem-is-try.org
Metode uji konvensional menapiskan senyawa pada studi binatang, sebelum uji pada manusia, dengan harapan dapat menemukan efek samping dari terapetik yang menjanjikan. Tim UCSD, yang dipimpin oleh Philip Bourne, Profesor Farmakologi pada Sekolah Farmasi dan ilmu farmasetika UCSD dan Lei Xie PhD dari Pusat Komputer Super San Diego UCSD, mereka menggunakan tenaga dari model komputer untuk menapiskan molekul obat tertentu menggunakan database yang tersedia untuk seluruh dunia. Database tersebut adalah Protein Data Bank (PDB), yang didalamnya terdapat entri dari ribuan struktur tiga dimensi protein.
Molekul obat didesain untuk mengikat pada protein target dalam rangka mendapatkan efek terapetik, namun jika molekul obat kecil yang berfungsi sebagai ‘kunci’ bertaut pada target protein lain yang memiliki situs pengikatan serupa, atau ‘lubang kunci’, maka efek samping bisa terjadi.
Dalam rangka mengidentifikasi protein yang bisa menjadi target tak diinginkan, peneliti USCD menggunakan molekul obat tunggal dan melihat bagaimana kemungkinan ia dapat mengikat pada semua protein yang disandikan oleh proteosom manusia. Dalam studi kasus yang sudah dipublikasikan, mereka menggunakan Select Estrogen Receptor Modulators (SERMs), kelas obat yang dimana tamoxifen termasuk didalamnya, untuk mengilustrasikan pendekatan baru tersebut.
‘Prosedur komputasi yang kami kembangkan dimulai dengan model tiga dimensi obat, dalam rangka menunjukkan struktur dari molekul obat yang terikat pada protein target, dalam hal ini SERM yang terikat pada reseptor estrogen,’ kata Bourne, yang adalah wakil direktur PDB. Kemudian, peneliti menggunakan analisis komputer untuk mencari situs pengikatan lain yang cocok dengan situs pengikatan obat. Seperti mencari lubang kunci lain, yang dapat dibuka oleh kunci yang sama.
Pada kajian ini, tim menemukan protein target SERMs yang belum teridentifikasi sebelumnya . Identifikasi pada situs pengikatan ini menjelaskan mengapa terjadi efek samping yang buruk, dan membuka peluang untuk memodifikasi obat supaya tetap mengikat pada target yang diinginkan, namun mengurangi afinitasnya pada situs sekunder.
“Jika obat memiliki efek sampingan buruk, kemungkinan besar obat tersebut mengikat pada molekul sekunder yang tidak diinginkan, dengan kata lain, kunci yang digunakan untuk bertaut dengan sasaran ternyata cocok untuk banyak lubang kunci,’ kata Bourne. Ia menjelaskan, bahwa dengan menggunakan teknik komputer ini untuk menemukan ‘lubang kunci’ lain akan menghasilkan salah satu dari tiga hal ini: Lubang kunci baru bisa jadi tidak menghasilkan efek apapun, lubang kunci tersebut dapat menjelaskan efek samping buruk dari obat, atau riset tersebut dapat saja menemukan efek terapetik baru, yang potensial untuk pengembangan obat yang ada.
Peneliti UCSD melanjutkan kajian mereka, yang menurut Bourne dapat diaplikasikan pada semua obat yang ada di pasaran, dimana struktur obat tersebut terikat pada reseptor PDB. Bourne menggaris bawahi, bahwa hasil dari pendekatan ini tetap harus diuji di laboratorium basah.
Jiang Wang dari program Bioinformatika UCSD juga berkontribusi pada studi ini melalui Plos. Penelitian ini didukung oleh National Institute of Health. Diadaptasi dari bahan yang diberikan oleh UCSD.
Diterjemahkan dari:
University of California – San Diego (2007, December 13). New Computational
Technique Can Predict Drug Side Effects. ScienceDaily. Retrieved April 28, 2009
www.chem-is-try.org
Langganan:
Postingan (Atom)